21 April 2005

ayah

sentuhanmu-in team-

Terpanar aku pada sentuhan keramatmu
Mengeheret aku mentafsir memori silammu
Dulu kuragu apa terbungkam di benakmu
Kini kutahu apa yang terbuku di hatimu
Surut dedarku pada usapan manteramu
Tunduk ungkalku pada ketegasan dirimu
Terpasak semangat pada keyakinan tekadmu
Keakuranku pada tunjuk dan titah arahanmu

Oh ayah…
Tak pernah ku tanya kemana tumpahnya keringatmu
Oh ayah…
Tak pernah ku hitung berapa banyak kerutan di dahimu
Yang kupinta hanyalah kemahuan hatiku
Yang sedaya ayah laksanakan
Kau pendorong bukanlah pendesak
Apa lagi memaksa diriku
Aku terlorong bukan terdesak
Apa lagi rasa terdera
Lestari kasihmu tanpa batasan
Sempadan waktu yang memisahkan
Abadi hingga ke hujung usia
Akhiran masa
Sentuhanmu amat bermakna

Oh ayah
Tak pernah ku tanya ke mana tumpahnya keringatmu
Oh ayah
Tak pernah ku hitung berapa banyak kerutan di dahimu
Yang kupinta hanyalah kemahuan hatiku
Yang sedaya ayah laksanakan
Kau pendorong bukan pendesak
Apalagi memaksa diriku
Aku terlorong bukan terdesak
Apalagi rasa terdera
Tak terkuis dugaan menduga
Apalagi taqdir yang menerpa
Aku mengharap bukan menolok
Apalagi cuba melupa
Lestari kasihmu tanpa batasan
Sempadan waktu yang memisahkan
Abadi hingga ke hujung usia
Akhiran masa
Sentuhanmu amat bermakna.

No comments:

Post a Comment